Kemerdekaan Yang Menyelamatkan

 Bapak Ibu dan anak – anak ku siswa – siswi SD Katolik Ricci II yang terkasih.

Tahun ini, tahun 2022 Bangsa Indonesia merayakan kemerdekaannya yang ke 77. Kita pun SD Katolik Ricci II sebagai bagian dari Bangsa Indonesia turut serta memeriahkan acara tersebut. Sejak awal bulan Agustus kita mulai memasang bendera dan berbagai hiasan “17 an”, kita juga mengadakan beberapa perlombaan, dan puncaknya pada tanggal 17 Agustus 2022, kita memperingati HUT RI yang ke 77 dengan mengadakan upacara bendera. Itu semua kita lakukan sebagai salah satu ungkapan syukur atas kemerdekaan bangsa ini.

Untuk kita renungkan bersama, Apakah kita benar – benar sudah merdeka?

Lalu apa makna kemerdekaan bagi kita?

Bapak Ibu dan anak – anak ku siswa – siswi SD Katolik Ricci II yang terkasih.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka saya menyodorkan sebuah tema yang cocok untuk kita gali bersama – sama, supaya kita dapat memaknai dan mengisi kemerdekaan kita, yaitu “Kemerdekaan Yang Menyelamatkan”.

Dua tahun kita mengalami pandemi covid 19. Kebebasan kita terbelenggu oleh penyebaran virus covid 19. Kebebasan kita belajar, bermain, dan beraktivitas telah dirampas olehnya. Kini kita sudah bisa mulai bernafas lega, walaupun sebenarnya pandemi belum benar – benar berlalu. Namun kita sudah mulai bisa bertemu di sekolah untuk belajar dan bermain bersama, dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

Kebebasan di era kenormalan baru ini untuk beraktivitas dengan tetap menjaga protokol kesehatan ini lah yang kita sebut sebagai Kemerdekaan yang menyelamatkan. Kita sudah mulai kembali bebas belajar, bermain dan melakukan aktivitas lainnya dengan tetap waspada, menggunakan masker, rajin mencuci tangan, menjaga diri dari kerumunan supaya fisik dan tubuh kita tetap sehat sehingga kita akan selamat.

Kita juga diberi kebebasan untuk belajar dari berbagai sumber ilmu, supaya kita menjadi manusia yang hebat dan cerdas sehingga masa depan kita akan menjadi terang benderang dan diselamatkan.  Ketika kita mengembangkan seluruh potensi yang kita miliki dan menjadi orang yang sukses di masa depan nanti, ini lah yang Bapak sebut bahwa kemerdekaan kita untuk belajar telah menyelamatkan kita.

Kita juga telah diberi kebebasan dalam berteknologi, berbagai gadget bisa kita miliki, layanan internet tersambung sampai ke tangan kita, berbagai aplikasi, media sosial, memudahkan kita untuk berinteraksi satu dengan yang lain. Namun hati – hati bila kita tidak selektif, tidak cerdas memilih mana yang baik bagi kita, tidak bisa mengendalikan diri kita, maka kita akan terjebak dalam penjajahan, yaitu penjajahan teknologi. Maka kita harus bisa menggunakan kemajuan teknologi ini dengan bijak, supaya teknologi memudahkan kita, menyelamatkan hidup kita dari keterbelakangan pemikiran, dari kemerosotan moral.

Bapak Ibu dan anak – anak ku siswa – siswi SD Katolik Ricci II yang terkasih.

Maka pada momen peringatan HUT RI yang ke 77 ini saya mengajak kepada kita semua, Mari kita lakukakan segala aktivitas kita dengan tetap waspada dan menjaga protokol kesehatan, Mari kita isi hidup kita dengan belajar berbagai ilmu pengetahuan untuk meningkatkan wawasan kita, belajar bersikap dan berinteraksi dengan sesama kita untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan, dan belajar berbagai hal untuk meningkatkan kualitas hidup kita.

Ingat, jangan sampai kemajuan teknologi menguasai kita, tetapi kita yang harus menguasai dan mengendalikan teknologi. Jadilah orang yang cerdas dan bijak dalam berteknologi.

Ini lah kemerdekaan yang hakiki, kemerdekaan yang bertanggung jawab, kemerdekaan yang menyelamatkan.

Dirgahayu Republik Indonesia ke 77, Merdeka bangsa ku...., Jayalah Ricci ku ....

Salam sehat dan bahagia untuk kita semua.

Tuhan memberkati

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Sudahkah Kita Merdeka?

Setiap tanggal 17 Agustus, kita memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Dan tahun ini kita peringati yang ke 75. Makna kemerdekaan ketika itu, 17 Agustus 1945 tent

09/09/2020 00:13 - Oleh Ignatius Tono Ismadi, S.Pd - Dilihat 1341 kali