PROFIL SD RICCI II

Karakteristik SD Katolik Ricci II

SD Katolik Ricci  II berdiri sejak tahun 1989, merupakan pengembangan dari Sekolah Ricci yang awalnya di area Taman Sari Jakarta Barat berkesempatan untuk membuka cabang di area Pondok Aren. Sekolah berada di area tanah seluas kurang lebih 2 hektar menjadi satu kawasan dengan jenjang TK, SMP dan SMA. SD Katolik Ricci II terletak di area yang cukup mendukung terjadinya kegiatan belajar, karena jauh dari keramaian jalan raya. Suasana nyaman juga didukung dengan area hijau yang tetap terjaga kesegaran udaranya. Peserta didik yang bersekolah di SD Katolik Ricci II sebagian besar berdomisili di kawasan perumahan Bintaro Jaya dan sekitarnya. Dengan berbagai latar belakang suku, budaya dan agama, membuat SD Katolik Ricci II memiliki keragaman tersendiri.

Hal ini berpengaruh terhadap proses pembelajaran serta adaptasi lingkungan dan sosial budaya bagi peserta didik.

Karakteristik Peserta Didik SD Katolik Ricci II

Jumlah peserta didik tahun ajaran 2024/2025 sebanyak 604 peserta didik yang terdiri dari 301 laki – laki dan 303 perempuan. Khusus untuk PPDB tahun ini kami mendapatkan peserta didik sebanyak 99 anak dari berbagai TK di sekitar Bintaro dan didominasi dari TK Ricci II.

Dari 604 peserta didik sebagian besar merupakan anak – anak dari keluarga muda dan memiliki latar ekonomi sedang berkembang hingga di atas rata – rata. Namun juga ada sebagian kecil yang kurang mampu secara ekonomi.

Berdasarkan hasil asesmen diagnostik dari lembaga profesional, terdapat beberapa peserta didik yang tergolong sebagai anak berkebutuhan khusus (terindikasi autis dan slow learner). Tidak sedikit juga yang mengalami gangguan pemusatan konsentrasi. Kondisi ini berpengaruh dalam pengelolaan pembelajaran dan              pengembangan kompetensi pendidik. Hal ini juga menjadi pertimbangan sekolah untuk mendorong interaksi yang sehat dan budaya empati warga sekolah.

Karakteristik Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Pendidik dan tenaga kependidikan SD Katolik Ricci II tahun pelajaran 2024/2025               sebanyak 41 orang, terdiri atas 1 orang kepala sekolah, 37 orang pendidik, dan 3 orang tenaga kependidikan. Kepala sekolah berlatar pendidikan terakhir S1 Pendidikan Sekolah Dasar dengan status kepegawaian sebagai Guru Tetap Yayasan yang sudah mengabdi sejak tahun 2001. Sebagian besar  pendidik  memiliki latar Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), ada juga yang dari Bimbingan Konseling dan Psikologi. Yang jelas semua berasal dari latar belakang kependidikan sesuai dengan mata pelajaran yang diampu.

Dari sisi usia, pendidik di SD Katolik Ricci II memiliki rentang usia yang cukup jauh, dari yang berusia 24 th (baru lulus) hingga 56 th (hampir pensiun). Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami. Namun kami mencoba saling berbagi, bekerja sama dan saling bantu satu sama lain.

Bagi pendidik yang senior memiliki kelebihan banyak pengalaman namun secara penguasaan teknologi perlu belajar dari yang muda. Sehingga keberagaman usia menjadi kekayaan tersendiri di sekolah kami.

Hampir semua pendidik kompeten dalam pembelajaran dan penggunaan

teknologi dalam pembelajaran. Kompetensi pendidik dalam hal ini terkait dengan penguasaan berbagai strategi pembelajaran, model pembelajaran berbasis projek, pemanfaatan teknologi untuk produksi media video pembelajaran, dan pemanfaatan platform digital. Kompetensi ini mempengaruhi perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran baik intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar Pancasila, ekstrakurikuler, maupun kebijakan lainnya.

Sarana Prasarana 

SD Katolik Ricci II memiliki 24 ruang kelas, satu ruang laboratorium TIK, satu ruang perpustakaan, satu ruang kepala sekolah, satu ruang guru, satu ruang penyimpanan alat peraga, satu ruang staff dan manajemen, dua ruang Bimbingan Konseling, satu ruang TU/admin, satu ruang dapur, tiga gudang, satu ruang UKS/dokter sekolah, satu kantin bersama dan satu ruang smart class/audio visual, semua ruangan tersebar di empat lantai dan dilengkapi dengan toilet yang cukup memadahi di setiap lantai.

Kepala Sekolah mendorong pendidik untuk melaksanakan pembelajaran di luar kelas dengan memanfaatkan halaman sekolah, taman sekolah, yang cukup rindang dan luas sebagai tempat kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler, maupun projek penguatan profil pelajar Pancasila.